BLORA, beritaku.net – Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah sangat berpengaruh pada beberapa hal.
Ratusan sapi terkena PMK, puluhan ekor diantaranya mati akibat virus bernama Aphthovirus tersebut.
Dampaknya, dua pasar hewan ditutup, harga hewan sapi merosot hingga jutaan rupiah.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Lanova Chandra Tirtaka menyebut upaya masif telah dilakukan untuk menekan angka penyebaran PMK di wilayahnya.
“Memang PMK yang kali ini dibandingkan dua tahun yang lalu itu memang agak unik, jadi indikasinya memang agak-agak sedikit lebih mengerikan yang virus PMK ini,” ucap dia saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (9/1/2025).
“Kalau dulu masih bisa kita selesaikan segera, tapi kalau yang ini potensinya hanya sekitar beberapa jam bisa langsung mati, jadi ini yang harus kita seriusi,” imbuh dia.
Politikus Gerindra itu menjelaskan telah berkomunikasi dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk menambah jumlah kebutuhan vaksin di wilayah Blora.
Tujuannya agar sapi-sapi yang masih sehat semakin kebal terhadap virus Aphthovirus tersebut.
“Saya juga sudah komunikasi dengan Rohmat Marzuki (DPRD Provinsi) kaitannya dengan kebutuhan vaksin atau obat-obat yang untuk penyembuhan atau pencegahan penyakit PMK,” terang dia.