BLORA, (beritaku.net) – Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Edy Widayat, mengaku saat ini pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Blora masih minim, yakni hanya berkisar 16,9 persen.
Namun demikian, hingga saat ini vaksinasi ke warga terus digenjot, untuk pelaksanaannya Pemkab bekerjasama dengan TNI/Polri dan berbagai pihak. Harapannya dari target vaksinasi yang ada bisa segera selesai.
“Dari data yang ada di Dinkes Blora, dari target vaksinasi 715.441 dosis, untuk dosis I baru terealisasi sebanyak 120.644 dosis atau 16,9 persen, sementara untuk dosis II sudah terealisasi 73.349 dosis atau 10,3 persen. Sedangkan untuk dosis III nakes baru terealisasi 84 dosis.
Menurut Edy, target besar yang sudah terpenuhi adalah untuk sasaran Nakes, yakni untuk dosis I sudah terealisasi 4.197 dosis atau 114,5 persen, sementara untuk dosis II sudah terlaksana 4.059 dosis atau 110,7 persen.
Sedangkan capaian target yang paling minim adalah untuk sasaran masyarakat umum, yakni dari 467.420 dosis target, untuk dosis I baru tercapai 31.787 dosis atau 6,8 persen, sementara untuk dosis II baru tercapai 12.546 dosis atau 2,7 persen. Untuk sasaran remaja, dengan berbagai gebrakan hasilnya sudah lumayan, yakni dari 79.294 dosis, untuk dosis I sudah terealisasi 6.573 dosis, sementara untuk sosis II baru tercapai 842 dosis atau 1,1 persen.
Lebih lanjut, Edy menuturkan, pemberian vaksin dosis III untuk nakes di Blora sudah dimulai. Meskipun untuk sosis II sementara baru tercapai 842 dosis atau 1,1 persen.
Ada 4.197 nakes di Blora akan divaksin dosis III dengan jenis vaksin Moderna.
“Sudah berjalan vaksin dosis 3 untuk nakes di Blora, memang masih ada kekurangan jumlah dosis dibanding jumlah nakes yang ada. Untuk jenis vaksinnya Moderna,” jelas Edy.
Dijelaskan kekurangan vaksin dosis tiga untuk nakes di Blora itu akan dipastikan akan terpenuhi. Untuk tahap awal sudah turun 3.158 dosis sehingga kekurangannya tinggal sedikit.
“Kurangnya tinggal sedikit, kami pastikan semua Nakes di Blora akan mendapat vaksin Moderna,” papar Edy.
Ditambahkan vaksin tersebut khusus untuk Nakes sehingga masyarakat umum tidak mendapat jatah.
“Saya sendiri selaku Plt Dinkes tidak mendapat jatah, karena saat pendataan posisi saya sebagai Camat,” akunya.(*)