BLORA, (beritaku.net) – Sejumlah terduga pelaku yang mengeroyok Zainul Mustakim hingga dibawa ke rumah sakit, ditangkap aparat kepolisian.
Setidaknya ada tujuh pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan yang menyebabkan Zainul Mustakim tak sadarkan diri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Blora, Polda Jawa Tengah, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Supriyono mengatakan pihaknya membekuk terduga pelaku yang kabur menggunakan mobil siaga desa bersama anggota keluarganya, pada Kamis (27/4/2023) sekitar Pukul 01.00 WIB di wilayah Tol Semarang arah Jakarta, tepatnya di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
Sedangkan lima terduga pelaku lainnya ditangkap di lokasi berbeda.
“Benar dua pelaku kita amankan di wilayah tol Semarang, pelaku dibekuk saat berada di dalam mobil siaga desa, berjenis Avanza, sedangkan lima lainnya ditangkap di tempat berbeda,”ucap dia berdasarkan keterangan tertulisnya, Kamis (27/4/2023).
Kedua pelaku beserta tiga orang keluarganya, yakni bapaknya yang merupakan kepala desa (kades) Kebonrejo, ibunya, dan saudara perempuannya yang merupakan perangkat desa, sedang dalam pelariannya menuju kota Jakarta.
Sedangkan pada Rabu (26/4/2023) kemarin, pihak kepolisian bersama tim Inafis telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyidikan maraton dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berjumlah 11 orang.
Sekedar diketahui, nasib malang dialami oleh Zainul Mustakim, seorang warga Desa Banjarejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pasalnya, ia yang berniat untuk melerai perkelahian antar kelompok pemuda, malah menjadi korban pengeroyokan oleh kelompok pemuda tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut bermula pada Jumat (21/4/2023) sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah kafe wilayah Kecamatan Banjarejo, korban bersama beberapa temannya sedang minum dan berkaraoke di cafe tersebut.
Selanjutnya, pada Sabtu (22/4/2023) sekitar Pukul 02.00 WIB, datanglah Candra bersama dua temannya, tak berselang lama kemudian datanglah 20 warga Desa Sumberejo, Kecamatan Ngawen, kemudian terjadi cekcok antara Candra dengan salah seorang warga desa tersebut.
Percekcokan antara salah seorang warga Desa Sumberejo, dengan Candra yang merupakan anak kepala desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo tersebut dapat dilerai oleh korban.
Akan tetapi, anak kades tersebut malah menelepon teman-temannya dan sekitar 30 menit mereka datang ke kafe tersebut.
Namun, 20 warga Desa Sumberejo yang sempat terlibat cekcok dengan anak kades itu sudah pergi meninggalkan lokasi.
Pada saat korban merangkul anak kades tersebut untuk diajak masuk ke dalam cafe, tiba-tiba teman-teman anak kades itu malah mengeroyok korban hingga jatuh dan tak sadarkan diri.
Setelah peristiwa tersebut, korban dibawa ke RSUD Blora untuk mendapatkan perawatan di IGD. Tetapi, karena luka parah yang ada di kepalanya, korban selanjutnya dibawa ke Semarang.