BLORA, (beritaku.net) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengalami peningkatan pada tahun 2022.
Apabila pada tahun 2021 terdapat 204 kasus dengan angka kematian hanya 4 orang, maka pada tahun 2022 terdapat 574 kasus dengan angka kematian sebanyak 15 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P3) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Joko Budi Heri Santoso mengatakan adanya peningkatan kasus DBD dua kali lipat karena peralihan musim yang tidak dapat diprediksi oleh jajarannya.
“DBD tahun ini secara siklus lima tahunan, sebetulnya hitungan kita di tahun 2021, tapi hari ini kita meleset di satu tahun, lha ini kenapa terjadi, karena musim itu tidak bisa diprediksi,” ucap Heri saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (27/12/2022).
Dirinya mencotohkan, biasanya pada Januari angka kasus DBD tidak tergolong tinggi. Namun, kenyataannya pada Januari 2022 terdapat 106 kasus DBD dengan angka kematian dua orang.
“Seperti contoh biasanya Januari angkanya tidak tinggi, paling tinggi ya sekitar November Desember, atau peralihan ke musim penghujan, sehingga ada peningkatan,” terang dia.
Agar pada tahun 2023, kasus DBD tidak kembali meningkat, maka pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi.
“Ya mesti bagaimana mengubah pola masyarakat, kalau sepakat mau aman DB ya bagaimana caranya di rumah enggak ada jentik, di saat memasuki musim-musim beresiko, mungkin memperbanyak media publikasi, dan masyarakat terlena musim penghujan tempat-tempat penampungan air tidak pernah dikontrol, sehingga itu yang perlu diantisipasi,” jelas dia.
“Kemudian gerakan-gerakan pemberdayaan juga bisa menjadi kebiasaan, PSM (pemberantasan sarang nyamuk) walaupun gampang diucapkan tapi susah untuk dilakukan,” imbuh dia.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, pada Januari 2022 terdapat 106 kasus.
Kemudian pada Februari terdapat 47 kasus, Maret terdapat 34 kasus, April terdapat 31 kasus, Mei terdapat 16 kasus, Juni terdapat 30 kasus dan Juli terdapat 27 kasus.
Selanjutnya pada Agustus terdapat 50 kasus, September terdapat 46 kasus, Oktober terdapat 72 kasus, November terdapat 81 kasus dan Desember terdapat 34 kasus.