BPPKAD
BPPKAD

Road Show Edy Wuryanto Kampanyekan Pencegahan Stunting

Example 120x600

BLORA, (beritaku.net) – Anggota DPR RI Edy Wuryanto mendukung pemerintah memberi perhatian khusus terhadap penanganan terhadap kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya atau disebut dengan stunting.

Sebagai bentuk dukungannya, anggota Komisi IX DPR RI tersebut, bersama mitra kerjanya, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana di di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Kamis (18/11/2021).

Di Indonesia, menurut Edy Wuryanto, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak.

Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

“Saya mendorong pemerintah memberi perhatian khusus terhadap stunting ini. Sebab ini menyangkut masa depan penerus bangsa agar menjadi generesi yang sehat dan kuat,” kata Edy kepada beritahu.net.

Edy menambahkan, upaya mendukung penanganan stunting ini di antaranya penambahan gizi kepada masyarakat.

Sebab, kata Edy, stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi oleh masyarakat baik saat dalam kandungan hingga perawatan paska melahirkan.

“Problema keluraga juga terkadang bisa memperburuk kondisi stunting. Karenanya, pemerintah perlu melakukan pendampingan-pendampingan dalam upaya mengatasi stunting ini. Misalnya, bantuan peningkatan gizi kepada masyarakat,” ucap politisi PDI Perjuangan ini.

Sebagai mitra BKKBN, lanjut Edy menjelaskan, Program Bangga Kencana harus dikenalkan kepada semua lapisan masyarakat terutama program hindari 4T melahirkan (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu dekat/rapat, Terlalu sering).

“Pendewasaan usia perkawinan sangat penting agar terhindar dari berbagai risiko atau dampak yang disebabkan oleh pernikahan terlalu dini. Usia reproduksi yang harus dipersiapkan secara matang dan terencana dengan baik, agar terhindar dari dampak yang merugikan, seperti dampak psikologis, kondisi kesehatan, bayi yang tidak sehat, dan sebagainya,” terang anggota DPR RI dari dapil Jateng 3 meliputi Kabupaten Blora, Grobogan, Pati dan Rembang.

Baca Juga :  Cegah Klaster PTM, Pemkab Blora Gelar Vaksinasi Bagi Pelajar

Menurut Edy, untuk menekan stunting lebih awal masyarakat perlu memahami tentang kesehatan reproduksi mulai dari remaja hingga pada tahapan siklus kehidupan manusia, selain itu perlunya pemenuhan gizi sejak hamil.

Edy menjelaskan pencegahan stunting dapat dimulai dari tahap perencanaan kehamilan sampai pada pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan anak. Kualitas yang baik harus dipersiapakan 75 hari sebelum terjadinya pembuahan sampai dengan anak berusia 2 tahun. Untuk memahami hal itu perlunya kesadaran ibu hamil dalam menjaga kesehatan kandungannya.

Selain itu lanjut Edy, dalam aturan perundangan usia minimal 19 tahun wanita dan 21 tahun pria. Jika terlanjur menikah muda usahakan jangan hamil terlebih dahulu.

Pemahaman akan pentingnya hal tersebut menurut Edy perlu terus di sosialisasikan kepada para Ibu-ibu. untuk itulah pentingnya keberadaan Bidan di setiap desa untuk memberi penyuluhan.

“Bidan itu garda terdepan yang sudah mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten kota, Alhamdulillah di Kabupaten Blora bidannya sudah tersebar di setiap desa,” ungkap Edy.***

banner 400x130

Tinggalkan Balasan