” Di wilayah Cepu, hujan lebat dengan durasi lama itu mengakibatkan Sungai Gagakan yang ada di Kelurahan Karangboyo meluap. Dan jalan kampung di wilayah kelurahan setempat tergenang air dengan ketinggian antara 30 Cm – 40 Cm. ”
BLORA, topdetiknews.com – Akibat hujan lebat semalaman, Selasa (1/11/2022), mulai pukul 17.30 WIB hingga Rabu (2/11/2022) dinihari, di wilayah Cepu dan Kedungtuban, Blora, mengakibat dua sungai di wilayah itu meluap.
Akibat meluapnya sungai di dua kecamatan itu, ratusan rumah warga, fasilitas umum di beberapa desa terendam air dengan ketinggian antara 30 Cm hingga 80 Cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Saat berita ini ditulis banjir sudah surut tinggal menyisakan sampah dan lumpur.
Menurut salah seorang petugas Tim Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Blora, Agung, atas kejadian itu, sejumlah petugas dari Tim URC turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan lintas sektoral. ‘’Rabu (2/11/2022) siang banjir akibat luapan sungai tersebut sudah surut. Warga mulai membersihkan rumah dan lingkungan masing-masing,’’ terangnya.
Di wilayah Cepu, hujan lebat dengan durasi lama itu mengakibatkan Sungai Gagakan yang ada di Kelurahan Karangboyo meluap. Dan jalan kampung di wilayah kelurahan setempat tergenang air dengan ketinggian antara 30 Cm – 40 Cm.
Dijelaskan, untuk wilayah Kecamatan Kedungtuban, Sungai Glandangan yang ada di desa Kedungtuban meluap. Banjir luapan sungai Glandangan menggenangi pemukiman warga di beberapa desa dengan ketinggian air berkisar antara 40 Cm – 80 Cm. Tercatat, di Desa Kedungtuban dengan total rumah warga yang tergenang ada 95 rumah, masing-masing berada di RW IV ada 85 rumah dan di RW V ada 10 rumah.
Banjir luapan Sungai Glandangan itu juga menggenangi pemukiman warga di Desa Ngraho dengan ketinggian air berkisar antara 40 Cm hingga 80 Cm . Tercatat ada 10 rumah warga yang tergenang.
Di Desa Wado, limpasan sungai menggenangi pemukiman warga dan sejumlah fasilitas umum. Untuk ketinggian air berkisar antara 50 Cm – 100 Cm. Tercatat 140 rumah warga di desa itu yang tergenang.
Selain rumah pemukiman warga, luapan air sungai juga menggenangi beberapa fasilitas umum dan fasilitas ibadah di Desa Wado. Diantaranya, Pasar Desa wado, SMP Muhammadiyah Kedungtuban, Masjid At Taqwa dan Ponpes Walisongo. *)