BLORA, beritaku.net – Selama tiga tahun terakhir, dividen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Blora Patra Energi (BPE) mengalami penurunan.
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki.
Komisaris BPE, Seno Margo Utomo angkat bicara tentang penurunan dividen tersebut.
Pihaknya mengakui telah membayar separuh dividen 2023 itu.
‘’Iya baru separuh. Separuhnya lagi masih ditangguhkan untuk menanggung uang yang dipinjam menalangi penambang,” ucap Seno saat kepada awak media, Rabu (26/6/2024).
Dirinya merasa heran dengan problematika tersebut. Namun, keheranannya itu terjawab dari laporan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
‘’Saya ini kan baru menjabat sebulan ini. Jadi setelah saya cek, memang ada catatan di RUPS di manajemen lama. Secara umum, sebenarnya pendapatan BPE tiap tahun naik, tapi dividen terus turun disebabkan ternyata labanya turun. Sehingga ini perlu dicari tahu benang merahnya,” kata dia.
Bahkan, masih terdapat pajak di KPP Pratama Blora yang belum dilunasi.
‘’Ada sekitar pajak Rp 1 Miliar belum terlunasi di tahun 2019,’’ tuturnya.
Sebagai komisaris baru, ia berharap segera bisa membenahi hal-hal yang merugikan pihaknya.
‘’Nanti kami benahi skema pembagiannya seperti apa. Semoga ini secepatnya lah bisa beres. Laba naik, pendapatan naik, dividen juga harus naik,’’ terang dia.
Penurunan dividen BPE selama tiga tahun terakhir diungkapkan oleh Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Blora, Slamet Pamudji.
Menurutnya, terdapat laba Rp 834 juta di tahun 2023, yang dividennya disetorkan tahun ini. Namun, baru dibayar separuh oleh BPE.
‘’Tiga tahun terakhir ini turun. 2022 itu Rp 1,1 Miliar, 2023 Rp 834 juta, 2024 nanti bisa setor Rp 827 juta,’’ terang dia saat ditemui awak media beberapa waktu lalu.