“Pada intinya kita memberikan bantuan subsidi terkait kenaikan harga BBM, dan kita sudah memperhitungkan dengan asumsi 20 liter setiap hari menggunakan BBM, itu biaya kenaikan BBM ada Rp. 33 ribu tiap hari dan kita konversikan ke BBM solar itu ada lima liter. Jadi kita berikan bantuan lima liter setiap hari dan kita salurkan setiap minggu sekali, selama tiga bulan,” jelasnya.
Siswanto menambahkan, untuk total angkutan yang diberikan bantuan subsidi BBM sebanyak 72 kendaaran, masing masing 66 kendaraan berbahan bakar solar dan 6 menggunakan bahan bakar pertalite.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, menjelaskan, dalam rangka penanganan dampak inflasi, pemerintah Blora telah menganggarkan sekitar Rp. 5 Milliar lebih, salah satunya yakni memberikan bantuan subsidi BBM bagi anggkutan melalui Dinas Perhubungan. Dirinya berharap bantuan ini bisa membantu para pengusaha angkutan kota yang terkena dampak kenaikan harga BBM.
“Beban mereka kan bertambah dengan BBM naik, sehingga dengan diberikan subsidi 5 liter sehari selama 3 bulan. Mudah-mudahan bisa melaksanakan aktivitas dan tidak membebani masyarakat,” ucap dia.
Sementara, penyaluran bantuan subsidi BBM nantinya akan diberikan dalam bentuk voucer yang bisa digunkan untuk pembelian di SPBU yang sudah ditunjuk.
“Bentuknya nanti Voucer, diberikan setiap minggu, digunakan untuk membeli di beberapa SPBU sebanyak 5 liter tiap hari,” terang dia.
Setiap kendaraan yang mendapatkan bantuan subsidi BBM, oleh pemerintah Kabuten Blora di pasangai stiker dengan tulisan “Penerima Bantuan BBM Dari Pemerintah Blora” (Tarif Tetap). Selain bantuan subsidi BBM para sopir angkutan kota juga menerima bantuan dari pemerintah berupa sembako.*