BLORA, beritaku.net – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kunjungan ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (12/7/2024).
Tepatnya mereka mengunjungi sawah dari para kelompok tani Ngudi Mulyo di Desa Andongrejo, Kecamatan Blora.
Dalam kunjungan tersebut, Kementan yang diwakili oleh Tim Ahli Mentan, Abdul Haris Bahrun, melihat secara langsung potensi sumber air di hamparan sawah yang berpotensi untuk meningkatkan produksi tanaman padi di masa tanam kedua atau MT2.
Sesuai instruksi Menteri Pertanian bahwa untuk meningkatkan produktivitas pangan terutama komoditas padi maka optimalisasi lahan dari potensi yang ada supaya bisa dimaksimalkan.
Sesuai potensi lahan yang ada di desa Andongrejo bahwa sumber air yang ada di hamparan tersebut cukup mampu untuk menjaga tanaman padi hidup normal pada MT2 walaupun cuaca panas cukup ekstrem.
Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo, Farid Darwanto mengatakan kelompok taninya pada tahun L 2021 telah bekerja sama dengan PLN Blora membuat program Eletrifiying Agriculture sebagi upaya untuk meningkatkan daya saing petani untuk menekan biaya pertanian.
“Menggunakan tenaga listrik lebih hemat daripada menggunakan sumber tenaga disel dari penggerak mesin berbahan bakar bensin atau solar sekalipun,” jelas dia berdasarkan keterangan tertulisnya, Jumat (12/7/2024).
Sementara itu, Tim Ahli Menteri Pertanian Abdul Haris Bahrun, sekaligus Tenaga Ahli Menteri Bidang Akselerasi Standardisasi dan Program Strategis Kementan sangat mengapresiasi langkah Kelompok tersebut untuk meningkatkan produktifitas lahan pertanian.
“Terdapat beberapa komoditas yang saat ini di tanaman di hamparan tersebut seperti padi, jagung, tembakau dan juga ada yang menanam semangka dan hasilnya sangat bagus,” terang dia.
Kebutuhan penambahan sumur menjadi prioritas sebagi langkah ke depan setelah aliran listrik masuk sawah secara swadaya oleh petani sudah berjalan di wilayah tersebut.
Diharapkan dukungan dari Kementerian Pertanian maka wilayah Andongrejo bisa panen padi hingga dua kali untuk menambah meningkatkan stok pangan nasional.