BLORA, beritaku.net – Hadirnya Joko Widodo ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah dimanfaatkan dengan baik oleh salah seorang warga yang tampaknya sedang mengalami masalah.
Momen itu terjadi sesaat Joko Widodo keluar dari lobi hotel hendak menaiki mobil Jeep hardtop.
Sebelum menaiki mobil Jeep jenis hardtop terbuka, Jokowi sempat ditemui oleh salah seseorang warga yang mengadu terkait Desa Jurangjero.
“Pak, saya minta tolong pak, terkait masalah yang sedang dihadapi masyarakat Kembang, Desa Jurangjero pak,” ucap warga yang tampak mengenakan baju adat samin tersebut, Minggu (17/11/2024).
“Ke Pak Bupati aja,” respons Jokowi sembari memberikan isyarat serta menunjuk kepada calon bupati Blora, Arief Rohman yang berada di belakang warga tersebut.
Jokowi kemudian bersama calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin membagi-bagikan kaus kepada warga dari atas mobil.
Arief Rohman sendiri merupakan bupati Blora yang saat ini sedang cuti untuk kampanye karena mengikuti pilkada Blora 2024.
Arief Rohman memberikan tanggapannya perihal kondisi yang sedang dihadapi masyarakat Jurangjero tersebut.
“Jurangjero nanti langsung saya follow up ya, tadi pak Jokowi merintah saya ‘tolong dicek, ditindaklanjuti’,” ucap Arief saat ditemui wartawan usai agenda kedatangan Jokowi.
Arief Rohman bakal kembali aktif berdinas lagi sebagai bupati Blora per tanggal 25 November 2024, setelah berakhirnya masa kampanye.
“Agenda pertama saya meninjau warga Jurangjero, nanti akan kita advokasi,” terang dia.
Usai adanya bentrokan warga dengan karyawan asing dari PT Kapur Rembang Indonesia (KRI), pihaknya sudah membantu warga yang ditahan dan ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian Rembang untuk dapat dibebaskan.
“Kami menjamin kepada mereka untuk tidak mengulangi lagi, suasana harus diredam, kami minta dari polres Rembang untuk menutup usaha tersebut,” jelas dia.
Sementara itu, terkait dengan status tersangka yang ditujukan kepada 23 warga desa Jurangjero tersebut, Arief berupaya agar dapat dilakukan proses restorative justice atau RJ.
“Karena memang tidak disengaja, karena itu spontan kemudian protes, pihak sana terpancing akhirnya terjadi kekerasan tersebut,” tandas dia.
Sekilas Tentang Bentrokan antara Warga Jurangjero dengan Karyawan Asing PT KRI Rembang
Polres Rembang menetapkan 23 warga Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora sebagai tersangka kasus pengerusakan dan penganiayaan yang terjadi di kawasan PT Kapur Rembang Indonesia (KRI).
Kawasan PT KRI berlokasi di Desa Kajar dan Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kasat Rekrim Polres Rembang, AKP Heri Dwi Utomo mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari PT KRI tentang adanya penganiayaan dan pengrusakan yang terjadi di wilayah tersebut.
“Masyarakat yang melakukan penganiayaan dan pengrusakan kita tetapkan sementara 23 tersangka,” ucap Heri saat ditemui di Mapolres Rembang, Jumat (15/11/2024).
Peristiwa tersebut berawal saat sejumlah warga dukuh Kembang, Desa Jurangjero melakukan mediasi dengan pihak PT KRI kaitannya limbah udara hasil pembakaran menggunakan batu bara, pada Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
Namun karena tidak ada titik temu dalam mediasi tersebut, maka terjadi cekcok dan perdebatan.
Heri menyebut ada 4 warga dukuh Kembang yang menjadi korban penganiayaan.
Akibat adanya penganiayaan tersebut, warga lainnya yang turut emosi kemudian menggeruduk dan melakukan pengerusakan terhadap sejumlah barang dan fasilitas yang ada di PT KRI.
“Korban sementara dari pihak KRI ada 4 orang,” terang dia.
Tak hanya menetapkan 23 warga sebagai tersangka, polisi juga menetapkan satu orang warga negara asing sebagai tersangka kasus tersebut karena laporan yang dibuat oleh warga.
“Kita sudah melakukan gelar dan sudah menetapkan satu tersangka dari karyawan KRI yang merupakan warga negara China,” jelas dia.
Para tersangka tersebut dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.
Namun saat ini, 23 warga yang ditetapkan sebagai tersangka telah dibebaskan dan dipulangkan ke rumah masing-masing.