BLORA, – beritaku.net – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Semarang, memberikan bantuan berupa pembangunan tiga embung kecil di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (SDA DPUPR) Kabupaten Blora Ir. Surat, ST., MT, mewakili Kepala Dinas PUPR Blora Ir. Samgautama Karnajaya, ST., MT, mengatakan bantuan tiga embung dari PUPR diharapkan mampu mengatasi bencana kekeringan yang ada di Blora.
“Pada tahun ini memberikan bantuan pembangunan embung di Kabupaten Blora sebagai upaya untuk memitigasi bencana kekeringan yang sering terjadi di Kabupaten Blora setiap tahunnya,” ucap Surat kepada wartawan, Kamis (22/8/2024).
Surat menjelaskan pembangunan embung tersebut masing-masing dianggarkan Rp 500 juta, sehingga total untuk tiga embung anggarannya sebesar Rp 1,5 Miliar.
“Kami baru dapat informasi dari bapak Yudha Priatna selaku PPK PAT Satker SNVT ATAB BBWS Pemali Juana Semarang yang melaksanakan kegiatan tersebut menyatakan bahwa anggaran kegiatan tersebut bersumber dari APBN dengan nilai total sebesar 1,5 Milyar sudah termasuk PPN untuk pembangunan 3 embung yang ada di 3 desa tersebut,” terang dia.
Pembangunan embung tersebut tersebar di tiga titik desa yaitu di Desa Jiken Kecamatan Jiken dengan kapasitas tampungan air 4.800 M3, kemudian di Desa Ketringan Kecamatan Jiken dengan kapasitas tampungan air 3.200 M3 dan di Desa Andongrejo Kecamatan Blora dengan kapasitas tampungan air 4.800 M3.
Pembangunan tiga embung tersebut tidak terlepas dari upaya Pemerintah Kabupaten Blora yang terus-menerus melobi pemerintah pusat.
Sehingga dengan diberikannya bantuan anggaran pembangunan embung tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut permohonan Bupati Blora kepada Menteri PUPR pada awal tahun 2024.
“Akhirnya permohonan Bapak Bupati kita direspon langsung oleh Bapak Menteri PUPR untuk memberikan bantuan kedaruratan bencana kekeringan berupa pembangunan embung-embung kecil tersebut guna mengurangi dampak kekeringan di lokasi lokasi desa terdampak kekeringan yang ada di Kabupaten Blora,” jelasnya.
Sebagai wujud respon dari Bupati Blora, maka Menteri PUPR menugaskan BBWS Pemali Juana Semarang untuk merealisasikan pembangunan embung tersebut di Kabupaten Blora pada tahun ini juga.
“Karena ini sifatnya bantuan kedaruratan kebencanaan kekeringan dan harus segera cepat dilaksanakan pembangunannya agar dampaknya nanti dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara cepat dan tepat kami mendapatkan informasi dari pihak BBWS Pemali Juana Semarang bahwa pelaksanaan pekerjaannya dilaksanakan secara swakelola oleh BBWS Pemali Juana Semarang,” ungkapnya.
Surat menyampaikan program tersebut telah disosialisasikan oleh pihak kementerian melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Semarang di pendopo Balai Desa Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada (18/07/2024) yang dihadiri oleh tiga Kepala Desa (Kades) yaitu Kades Jiken Kec. Jiken, Kades Ketringan Kec. Jiken dan Kades Andongrejo Kec Blora beserta perwakilan tokoh masyarakat dari ke tiga desa tersebut. Selain itu dihadiri juga oleh Forkompincam dan Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Blora.
Dari hasil sosialisasi tersebut, tiga desa itu siap mendukung dan menyetujui pembangunan embung yang dilaksanakan di desanya.
Bahkan secara khusus ketiga kepala desa mengucapkan terima kasih kepada Bupati Blora Arief Rohman, S.IP., M.Si., yang telah memperjuangkan aspirasi warganya untuk membantu mengurangi dampak kekeringan yang ada di desanya.
Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR dan Kepala BBWS Pemali Juana Semarang yang telah berkenan memberikan bantuan pembangunan embung untuk membantu mengurangi dampak kekeringan di desanya.
Dalam paparannya pihak BBWS menjelaskan bahwa pembagunan embung-embung kecil bertujuan untuk penanganan kekeringan yang ada di desa tersebut,dan sistem pembangunan adalah swakelola.
Konstruksi embung yang dibangun merupakan tipe embung urugan tanah yang dilengkapi dengan saluran inlet dan outlet dilengkapi pintu air, serta pagar keliling embung untuk menjaga keamanan konstruksi embung dan keselamatan warga.
Terkait status aset bangunan embung beserta sarana pendukung tetap milik Kementerian PUPR, pengelolaannya rencananya nanti akan diserahkan sepenuhnya kepada desa terkait dan digunakan sepenuhnya untuk kesejaterahteraan masyarakat.
Harapannya juga nanti pihak Desa wajib menjaga, memelihara dan merawat aset embung beserta sarana pendukungnya guna dimanfaatkan sebesar besarnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dalam rangka ikut mendorong kemajuan desa setempat.
Sementara itu, Arif Rahman salah satu staf dari BBWS Pemali Juana Semarang menjelaskan untuk pembuatan/pembangunan embung kecil ini masih di tahap pelaksanaan pekerjaan galian embung dan penimbunan tanggul.
“Untuk pekerjaan lainnya seperti pemasangan batu dan pagar kita prioritaskan warga lokal untuk bisa ikut bekerja, terkait sumber dana untuk pembangunan embung dari APBN, untuk metode pelaksanaan pekerjaan dikerjakan secara swakelola oleh BBWS Pemali Juana Semarang dengan melibatkan masyarakat lokal setempat,” jelas Arif Rahman, pada Rabu (21/8/2024).