BLORA, (beritaku.net) – Pemerintah Desa (Pemdes) Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora tak kenal lelah dalam mengembangkan potensi wisata Noyo Gimbal View dengan menggandeng investor dari dalam dan luar desa.
Sejak awal 2023 hingga kini, telah tercatat sepuluh investor yang menanamkan modal sekitar Rp 5 miliar untuk mendukung pengembangan wisata ini.
Kepala Desa Bangsri, Laga Kusuma, menjelaskan bahwa pengelolaan wisata Noyo Gimbal View dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia menuturkan bahwa sebelum adanya pengembangan ini, desa yang terletak sekitar tiga kilometer dari pusat kota Blora tidak memiliki potensi wisata yang berarti.
Laga menjelaskan bahwa desa tersebut tidak memiliki perbukitan yang asri, waduk, atau sungai yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata. Pengembangan wisata di desanya terinspirasi oleh keberhasilan Kampung Pelangi.
“Desa Bangsri tidak ada perbukitan yang asri, waduk, atau sungai yang bisa dijadikan destinasi wisata, pengembangan wisata ini terinspirasi dari keberhasilan Kampung Pelangi yang diresmikan oleh Bupati Blora, Arief Rohman pada 9 September 2020,” ungkap Laga kepada media ini, Senin (28/10/2024).
Lebih lanjut, Laga menyebutkan, sebelumnya, wahana bermain anak hanya terbatas pada kolam renang dan mandi bola, ditambah sesekali atraksi kesenian yang membuat wisatawan kembali datang.
Laga mengakui, upaya untuk mengembangkan desa wisata ini tidaklah mudah. Semula, Pemdes Bangsri tidak mendapatkan dukungan signifikan dari warga. Bahkan, pernah ada isu tentang penyelewengan dana desa.
“Awal merintis desa wisata ini tidak ada dukungan yang ada hanya dukungan dari keluarga. Bahkan, warga Desa Bangsri sendiri hanya meminta dana desa untuk perbaikan jalan saja,” jelas Laga.
Meskipun tantangan besar menghadang, Laga dan jajarannya tetap berkomitmen untuk menjadikan Noyo Gimbal View sebagai destinasi wisata yang layak.
“Akhirnya, kami nekat dan Alhamdulillah sekarang bisa dinikmati oleh warga sendiri dan sekitarnya sebagai lahan pekerjaan,” tambah Laga.
Tahap pengembangan wisata Noyo Gimbal View sangat dipengaruhi oleh masuknya para investor.
“Pembiayaan wahana yang ada semuanya berasal dari uang investor yang masuk,” ucap Laga. Dari sepuluh investor, delapan di antaranya berasal dari warga desa dan dua dari luar desa. Saat ini, terdapat delapan wahana yang beroperasi di Noyo Gimbal View, termasuk kereta mini, sewa sepeda listrik, kolam renang, mandi bola, terapi ikan, keranjang gantung, dan mewarnai celengan serta yang terbaru kereta hias.
Dari segi investasi, Laga menjelaskan bahwa wahana air menjadi fokus utama, dengan anggaran mencapai Rp 900 juta untuk pembangunan kolam renang dan sekitar Rp 300 juta untuk kereta mini.
“Untuk investasi ini, kami terapkan skema bagi hasil 50:50 dengan investor. Keuntungan dari wahana juga kami bagi dengan biaya perawatan wahana,” terang Laga..
Berkat kerja keras Laga selaku Kades dibantu para perangkat desa dalam membangun Noyo Gimbal View akhirnya berbuah manis. Lantaran banyak pengusaha yang tertarik untuk menanamkan modal di Noyo Gimbal View.
Dengan adanya dukungan dari investor dan kerja keras pemerintah desa, Laga berharap wisata Noyo Gimbal View akan menjadi destinasi yang semakin diminati, tidak hanya oleh warga lokal tetapi juga pengunjung dari luar daerah.***