BPPKAD
BPPKAD
Bupati & Wabup

Kecewa dengan Hasil Uji Lab Patra Medica Blora, Warga Blora Mengadu ke Dinkesda

Example 120x600

BERITAKU.NET – Seorang warga bernama Susanto Rahardjo atau Haji Tek Sun merasa kecewa dengan adanya hasil uji laboratorium Patra Medica Blora ketika periksa cek darah. Dia kemudian mengadukan hal tersebut ke Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora.

Haji Tek Sun merasa sangsi atas hasil laboratorium pemeriksaan darah Patra Medica Blora dengan hasil creatinin 2,4 (tinggi) dan asam urat 5,5 (normal). Dia kemudian periksa di rumah sakit Semarang karena merasa ragu dengan hasil tersebut.

“Pada tanggal 22 Januari 2025 saya periksa di Dr. Charles Limantoro bagian jantung di Rumah Sakit Karyadi Semarang. Menurut dokter Charles kalau kreatini tinggi, asam urat juga tinggi. Tapi hasil pemeriksaan laboratorium Patra Medica Blora kreatini tinggi dan asam uratnya wajar atau biasa saja,” beber Tek Sun saat ditemui di Blora, Rabu (12/2/2025).

Tek Sun kemudian disarankan untuk periksa ulang di laboratorium Karyadi Semarang. Hasil uji lab antara Lab Patra Medica Blora dangan Lab Karyadi Semarang ternyata ada selisih.

“Hasilnya ternyata tidak sesuai dengan pemeriksaan dari Laborat Patra Medica Blora, kreatini cuma 1,8,” jelasnya.

Melihat hasil tersebut, dia bersama Forum Komunikasi Masyarakat Blora (FKMB) kemudian mengadu kepada pihak Dinas Kesehatan Blora selaku pengawas, pembina atau pemberi rekomendasi ijin operasional usaha yang berkaitan dengan kesehatan.

Sementara itu, Ketua FKMB Didik Lukardono seusai melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan Blora menjelaskan bahwa pihaknya mengadu ketidakpuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan di Laboratorium Patra Medica. Dia meminta agar memberikan atensi kepada Lab Patra Medica Blora.

“Kami mohon kepada Dinas Kesehhatan secara lebih intensif, melakukan pembinaan kepada seluruh organ atau unit yang melakukan pelayanan kesehatan, sehingga kasus seperti di Patra Medica tidak terulang kembali,” jelasnya.

Menurutnya adanya tidak ketidaksesuaian pelayanan di Lab Patra Medica Blora. Hasil tersebut akhirnya pasien harus periksa ulang untuk mendapat hasil yang sesuai.

Baca Juga :  Abdullah Aminuddin Bentuk Balamuda, Siap Dukung Muhaimin Iskandar Sebagai Capres 2024

“Kreatini yang bersangkutan (Tek Sun) 2,4. Bila normal kan hanya 1 3. Nah ketika yang bersangkutan di Lab Karyadi Semarang (kreatini) hanya 1,8. Perbedaan 0,6 itu cukup tinggi sehingga akan mempenrgaruhi pemberian obat. Kan bahaya. Itu sudah mengarah pada cuci darah,” jelas Didik.

Sementara itu, Kepala Dinkesda Kabupaten Blora Edy Widayat akan memanggil pihak Patra Medica Blora untuk klarifikasi. Dia juga bakal lebih intens melakukan pembinaan dan pengawasan.

“Dinas Kesehatan akan memberikan surat hasil aduan dari Forum Komunikasi Masyarakat Blora (FKMB) ke Patra Medica dan kita akan melakukan pembinaan dan pengawasan secara rutin. Kedepannya akan kita panggil dan klarifikasi terhadap aduan tersebut,” jelasnya.

Edy menjelaskan ketika hasil uji lab berbeda akan berdampak pada pengobatan si pasien.

“Hasil lab dipengaruhi, pertama sistem pengambilan, kedua pemeriksaan, ketiga kondisi pasien sendiri apakah puasa atau tidak, dan keempat adalah alat,” jelasnya.

Dari hasil selisih uji lab Patra Medica Blora dengan Karyadi Semarang, pihak Dinas Kesehatan Blora telah rutin melakukan pemeriksaan, pembinaan serta pengawasan terhadap Lab Patra Medica Blora yang masuk di wilayahnya.

“Kami melakukan pengawasan apakah alat-alat terkalibrasi, apakah dilakukan quality control setiap pagi sebelum mereka bekerja, apakah tenaga-tenaga yang ada di situ tenaga yang profesional di dalam praktek untuk laboratorium tersebut,” pungkasnya.

banner 400x130

Tinggalkan Balasan