BLORA, (beritaku.net) – Keberadaan tikus di sawah sangat meresahkan para petani.
Tikus, dianggap hama karena panen yang harusnya melimpah, bisa kurang maksimal akibat hewan pengerat tersebut.
Sehingga biasanya, para petani memasang kawat yang dialiri listrik untuk menjerat tikus-tikus tersebut. Tapi sayang, cara itu dapat membahayakan warga yang tidak mengetahui keberadaan jerat listrik.
Namun kini, cara unik dilakukan oleh para petani untuk menekan persebaran tikus di sawah-sawah. Seperti yang dilakukan petani-petani di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Dengan cara gropyokan, mereka menggali lubang-lubang tikus untuk selanjutnya ditangkap dengan tangan kemudian dimusnahkan.
Kapolsek Kradenan, AKP Lilik Eko mengatakan kegiatan memberantas hama tikus dengan cara gropyokan dilakukan untuk meningkatkan hasil panen masyarakat.
“Para petani dalam memberantas hama tikus di sawah mereka, menggunakan cara tradisional. Dan alhamdulilah dengan kekompakan semua, hari ini banyak tikus sawah yang berhasil kita tangkap,” ujar Lilik kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Dalam gropyokan tikus tersebut, para petani berhasil menangkap ribuan tikus sawah. Setiap lubang ada sekitar 10 sampai 15 tikus sawah.
Sementara itu, Kepala Desa Medalem, Anik Juwarti mengatakan, dalam sehari masyarakatnya mampu mengumpulkan sekitar 3000 tikus sawah. Cara unik tersebut, mulai dilakukan sejak Sabtu (31/7/2021) sampai hari ini, (5/8/2021).
Bangkai-bangkai tikus tersebut kemudian dihargai Rp 1.000 per ekor untuk selanjutnya dibuang ke sungai Bengawan Solo yang memang dekat dengan Desa Medalem.
”Per tikus dibayar Rp 1.000. Dananya tidak dana pribadi melainkan memakai dana desa untuk membeli tikus hasil tangkapan warga,” katanya saat dihubungi wartawan.
Selama ini hama tikus di desanya cukup meresahkan sehingga mengakibatkan hasil panen para petani tidak maksimal.
Dengan adanya gropyokan tikus tersebut, diharapkan para petani di desanya yang saat ini tengah memasuki musim tanam (MT) padi ketiga hasil panennya dapat maksimal.