BLORA, (beritaku.net) – Bupati Blora, Arief Rohman mengungkapkan penyebab wilayahnya kembali masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
“Jadi kita ini memang dari sisi penyebab ini rata-rata karena vaksin ya, kita vaksinnya belum mencapai 50 persen. Jadi targetnya harus 50 persen,” ucap Arief saat ditemui wartawan di Kantornya, Rabu (6/10/2021).
Dirinya tak dapat berbuat banyak terkait status wilayahnya yang kembali masuk level 3 dari yang sebelumnya level 2.
Sebab, program vaksinasi di daerahnya tergantung ketersediaan dari pemerintah pusat.
“Sementara kondisi vaksin ini tergantung dari pemerintah pusat sebenernya, kita kalau ada vaksinnya dikasih pasti kita genjot dan habiskan,” kata dia.
Arief menilai daerahnya sudah siap untuk mensukseskan vaksinasi bagi masyarakat yang belum mendapatkan suntikan vaksin.
Namun, lagi-lagi ketersediaan vaksin menjadi permasalahan yang dihadapinya.
“Kesiapan daerah untuk mensukseskan vaksinasi sudah siap, tinggal vaksinnya yang tidak ada, teman-teman bupati dan kepala daerah yang lain juga merasakan hal yang sama, dan memang yang prioritas kan kan kota-kota Solo Raya, ya mereka tercapai targetnya, ya levelnya turun,” terang politisi PKB tersebut.
Meskipun pasokan vaksin dari pemerintah pusat ke daerahnya kurang maksimal, Arief tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mengirimkan surat ke pihak terkait.
“Kita akan ajukan surat ke Pak Menteri Kesehatan, nanti tembusan ke Pak Gubernur, Kapolda, Pangdam, Kadinkes Provinsi untuk vaksinasi ini, jadi kalau kita dikasih jatah vaksin sesuai dengan target kita ya tentunya nanti levelnya akan kembali ke dua bahkan ke satu,” jelas dia.
Selain melakukan lobbying ke pihak terkait, Arief Rohman telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan vaksinasi door to door ke desa-desa.
“Nantinya yang basis di puskesmas, kita akan sebar ke seluruh desa yang ada di kabupaten Blora, nanti bidan desa kita libatkan dan operatornya dari perangkat desa dan dari guru-guru SD yang ada di desa masing-masing,” ujar dia.