BLORA, (beritaku.net) – Dalam rangka menciptakan kultur berpikir bagi mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Blora mengisi puasa dengan diskusi ramadan.
Tema diskusi ini adalah ‘Memaknai Perjuangan dalam Fitrah Diri di Bulan Suci’ yang bertempat di salah satu rumah makan di Blora, Kamis (30/3/2023).
Ketua Umum Komisariat Syariah HMI Cabang Blora, Joko Agung Purnomo mengungkapkan, kegiatan pada hari, diskusi ramadan yang bertujuan mengisi waktu puasa yang merupakan momentum bulan suci dan bulan yang sangat baik.
“Karena bertepatan dengan bulan ramadan juga merupakan program kerja dari komisariat Syariah HMI Cabang Blora,” ungkap Joko Agung Purnomo berdasarkan keterangan tertulisnya, Jumat (31/3/2023).
Dirinya berharap, agar para mahasiswa umumnya di blora dan khusunya HMI, mampu merepresentasikan dari kaum intelektual.
“Juga agar terbiasa berpikir dan mengembangkan kultur-kultur diskusi dengan mengisi bulan ramadan ini dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat,” harap Joko Agung Purnomo.
Sementara itu, Mustain, pemantik sekaligus narasumber kegiatan ini menyampaikan tentang fitrah diri di bulan suci ramadan tahun ini.
Menurutnya, secara umum kecerdasan dibagi menjadi 3, yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
“Kecerdasan yang soal memaknai adalah kecerdasan emosional. Sehingga manusia atau kawan-kawan mahasiswa ini sudah berdiskusi tentang makna maka mahasiswa bisa memaknai sebagai fitrah diri manusia,” terangnya.
Dikatakannya, fitrah diri manusia dibagi dua yakni fitrah manusia secara alami itu mencari kebenaran atau mencari Tuhan, dan yang kedua manusia memiliki fitrah sebagai mencari kebaikan.
“Sehingga menyikapi dua hal ini manusia harus memiliki kecerdasan spiritual sehingga mampu memaknai diri sebagai manusia,” jelasnya.
“Terlebih di bulan suci ramadan ini. Apa sih output dari bulan suci ramadan ini, apa output puasa ini karena bahkan hal yang biasanya halal pun harus ditahan,” imbuhnya.
Maka, lanjut Mustain, output utama dari puasa adalah pengendalian diri.
“Maka secara spiritual, manusia memiliki upaya, perjuangan untuk menemukan diri kembali dan utuh sebagai makhluk spiritual,” pungkasnya.