BLORA, (beritahu net) – Upaya mempercepat penekanan angka stunting di wilayah Jawa Tengah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah melaksanakan sosialisasi penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran Bangga Kencana.
Dengan Anggota DPR RI Komisi IX, Edy Wuryanto, BKKBN Jateng melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting pada kelompok sasaran program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) kepada warga Blora yang dilaksanakan di di Pendopo Bupati Blora, Sabtu (14/05/2022).
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, program Bangga Kencana merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada bina keluarga remaja (BKR).
“Program Bangga Kencana yang ada di BKKBN termasuk program baru dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” kata Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menambahkah, banyak faktor yang menyebabkan stunting muncul. Tidak hanya masalah kurangnya asupan makanan yang bergizi namun juga pemahaman orang tua dan penanganan pasca persalinan juga ikut menentukan.
Untuk mencegah stunting semua elemen harus ikut terlibat dalam pencegahan secara bersama-sama. Hal ini bisa dimulai dengan mengedukasi pasangan calon pengantin, ibu hamil hingga pasca persalinan sampai dengan 1.000 hari pertama kelahiran.
Hasto berharap para orangtua ikut mengkampanyekan program Bangga Kencana. Di antaranya mencegah pernikahan usia dini, menjaga jarak kelahiran agar jangan terlalu dekat, dan memenuhi gizi serta nutrisi yang baik bagi ibu hamil agar terhindar dari kelahiran anak stunting.
“Di sini, BKKBN tidak bisa bekerja sendiri mengatasi stunting, semua kementerian/lembaga harus bersinergi,” terang Hasto.
BKKBN telah menggandeng Kementrian Agama untuk sama-sama melakukan edukasi pada calon pengantin. Harapannya tiga bulan sebelum melakukan pernikahan dilakukan penilaian status gizi secara virtual sehingga setelah menikah calon ibu sudah siap secara fisik dan mental. Ketika melahirkan akan memunculkan generasi emas yang bebas dari stunting.
Menurutnya, program Bangga Kencana merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada bina keluarga remaja (BKR).
Dalam Peraturan Presiden tentang pencegahan stunting ini yang ditunjuk sebagai pelaksana atau koordinator Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting adalah Kepala BKKBN. Dari tim itu diharapkan dapat mencegah dan menurunkan angka stunting secara nasional maupun di daerah.
“Harapan dari Presiden, bahwa stunting yang sekarang menjadi permasalahan nasional dapat dicegah dan angka penurunannya pada tahun 2024. Mudah- mudahan Kabupaten Blora terbebas dari resiko stunting dengan dilaksanakannya sosialisasi ini,” jelas Hasto.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IX, Edy Wuryanto mengatakan, tidak ada istilah susah dalam penanggulangan stunting, asalkan dapat dicegah atau dihindari apa yang menjadi penyebab hal tersebut.
“Tadi sudah dijelaskan penyebab stunting itu adalah antara lain kawin muda, kemudian pada waktu hamil mereka makanan atau asupan gizinya kurang, atau pada waktu hamil ribut sama suaminya. Ini yang sering terjadi, makanya agar dihindari,” kata Edy.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa presiden telah menerbitkan perpres yang menunjuk kepala BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting secara nasional. Presiden menargetkan penurunan stunting tahun 2024 sebesar 14 persen dari 27,7 persen saat ini.
Edy menyampaikan rasa bahagianya kepada masyarakat Kabupaten Blora yang angka stunting-nya jauh di bawah angka nasional. Ia juga menjelaskan program BKKBN terkait cegah stunting di masyarakat.
“Program itu sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM secara umum,” terang Edy.***