BPPKAD
BPPKAD

Gandeng Kader Muda, Pemkab Blora Komitmen Turunkan Angka Stunting

Example 120x600

BLORA, (beritaku.net) – Upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Blora, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus menurunkan angka stunting perlu adanya keterlibatan semua pihak, termasuk kader muda.

“Kader muda, merupakan generasi cerdas dan memiliki responsif terhadap permasalahan, keberhasilan Pemkab Blora dalam menurunkan angka stuntingnya berkat pelibatan semua pihak di dalamnya. Termasuk kader muda,” terang Bupati Blora, Arief Rohman dalan acara Ngobrol Bareng di halaman Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Minggu (28/01/2024).

Acara dengan tema Pengembangan Kapasitas Kader Muda dalam Penurunan Angka Stunting tersebut diinisiasi oleh Paguyuban Srikandi Kecamatan Ngawen yang beranggotakan istri Kepala Desa se-Kecamatan dan diikuti oleh Kader PKK, PIK-R serta Karang Taruna se-Kecamatan setempat.

“Kader muda, khususnya Karang Taruna memang luar biasa, anggotanya cerdas dan sangat responsif terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat,” ucap Mas Arief, sapaan akrab Bupati.

Mas Arief mengatakan, kader muda bisa menjadi kunci memperkuat peradaban melalui banyak hal. Tak terkecuali dalam pencegahan stunting.

Mas Arief juga berharap, kesempatan itu jadi awal kolaborasi, yang bisa dimaksimalkan sebaik-baiknya.

Mas Arief juga berharap, kesempatan itu jadi awal kolaborasi, yang bisa dimaksimalkan terutama upaya penurunan angka stunting ini menjadi komitmen bersama khususnya kepada para peserta Ngobrol Bareng.

“Pemkab Blora memiliki komitmen tinggi untuk menurunkan angka stunting, Alhamdullilah setiap tahun angkanya terus menyusut. Namun kita mesti terus bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kader muda. Karena ditargetkan prevalensi stunting di Kabupaten Blora di bawah 14 persen sebagai target nasional pada tahun 2024,” tambah Mas Arief.

Baca Juga :  Lindungi Konsumen, Tim Gabungan Bakal Terus Gencar Sidak SPBU di Rembang

Lebih lanjut, Mas Arief mengatakan, kegiatan ini juga untuk mengantisipasi terutama para pengantin baru, agar mempunyai komitmen dalam hal menjaga pola hidup dan gizi, sehingga anak yang akan dilahirkan berkualitas.

Setelah acara Ngobrol Bareng ini, ujar Mas Arief, target indikator pembangunan bidang kesehatan yaitu menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia 2 tahun dapat tercapai, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sekaligus mempunyai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar dan berkomitmen sebagai modal dasar pembangunan di Kabupaten Blora.***

banner 400x130

Tinggalkan Balasan