BLORA, (beritaku.net) – Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Pertamina EP bersama Kvell Blora Energi menandatangani Kerja Sama Operasi (KSO) untuk merealisasikan target 1 Juta Barel Minyak dan 12 BSCFD Gas Indonesia di 2030.
Untuk memenuhi realisasi target tersebut, Pertamina Regional Indonesia Timur Subholding Upstream melalui Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Pertamina EP dan Kvell Blora Energi tanda tangani Kerja Sama Operasi (KSO) Minyak dan Gas (Migas) di empat lapangan di wilayah Kabupaten Blora.
Penandatangganan kerjasama dilaksanakan di Kantor Pusat Regional Indonesia Timur, Senin (05/12) dengan dihadiri Direktur Regional Indonesia Timur, Endro Hartanto, CEO Kvell Energy, Jeff Steketee, Presiden Direktur Kvell Blora Energi Wahju Gozali dan Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati.
Empat lapangan yang akan dilakukan kegiatan operasi migas bersama ini terdiri dari Kedinding (Kedungtuban), Lusi (Randublatung), Metes (Banjarejo) dan Petak (Randublatung) (KLMP).
Dengan adanya pengelolaan keempat lapangan migas tersebut yang akan dieksplorasi, Bupati Blora, Arief Rohman memberikan tanggapannya.
“Ya ini kita kemarin sudah ada penandatanganan KSO baru Kvell, ini untuk yang daerah Kedinding, (Lusi, Metes dan Petak),” ucap Arief Rohman saat ditemui wartawan usai rapat paripurna di Gedung DPRD Blora, Senin (26/12/2022).
Meskipun telah dilakukan kerjasama, tapi dirinya mengaku masih banyak sejumlah tahapan yang harus dilalui sebelum proses eksplorasi tersebut dilaksanakan.
“Tahapannya masih panjang ya, paling satu sampai dua tahun baru bisa (dieksekusi), karena harus melewati tahapan-tahapan yang ada,” kata dia.
Dengan adanya rencana eksplorasi tersebut, diharapkan produksi minyak di wilayah Blora dapat ditingkatkan kembali.
“Semoga nanti dalam rangka pencapaian untuk produksi minyak yang ada di Blora ini, bisa kita ditingkatkan dengan berproduksinya itu,” terang dia.
Selain itu, dirinya juga berharap eksplorasi migas tidak hanya pada sumur-sumur baru, tetapi juga dapat mengoptimalkan sumur-sumur tua yang ada di wilayah tersebut.
“Kita minta juga tahapan optimalisasi sumur-sumur tua yang ada di daerah itu bisa dieksplorasi juga,” jelas dia.