BLORA, (beritaku.net) – Pemerintah Desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, mengadakan pelatihan pemberdayaan perempuan dengan fokus pada pembuatan tas dari bahan plastik, Rabu (30/10/2024).
Kegiatan yang diikuti oleh tim penggerak PKK dan masyarakat setempat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas dalam mengolah bahan plastik menjadi produk bernilai ekonomi.
Langkah ini menunjukkan komitmen Desa Kebonrejo dalam memberdayakan perempuan dan mengembangkan potensi lokal yang bernilai ekonomi tinggi, sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan bahan baku yang mudah didaur ulang
Kepala Desa Kebonrejo, Jiyar, dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya peningkatan ekonomi keluarga sekaligus kontribusi bagi lingkungan.
“Kegiatan hari ini semoga berjalan lancar dan ibu-ibu peserta bisa benar-benar terampil serta mendapatkan ilmu baru. Setiap tahun, kami rutin mengadakan pelatihan seperti ini untuk memberdayakan perempuan di desa,” ujar Jiyar.
Pelatihan ini, terang Jiyar, diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi berbasis lingkungan.
“Kami ingin kegiatan ini tidak hanya selesai di sini, tetapi menjadi awal bagi ibu-ibu untuk membuat produk yang punya nilai jual dan ramah lingkungan,” tambah Jiyar.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Plt. Camat Banjarejo, Heksa Wismaningsih, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pemberdayaan perempuan di Desa Kebonrejo.
Heksa menekankan bahwa pelatihan seperti ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga merupakan bentuk nyata peningkatan sumber daya manusia (SDM) perempuan.
“Kegiatan ini adalah salah satu upaya peningkatan SDM perempuan di Desa Kebonrejo. Meski kelihatannya rumit, setelah mengetahui tekniknya, pasti akan terasa lebih mudah dan bermanfaat,” kata Heksa.
Pendamping Desa Kecamatan Banjarejo, Agung Hermanto, juga memberikan motivasi kepada peserta agar keterampilan yang diperoleh dapat dikembangkan lebih jauh di masa depan.
“Harapan kami sebagai pendamping desa, setelah kegiatan ini ibu-ibu punya skill yang bisa dikembangkan. Jika hari ini menggunakan bahan plastik, ke depan bisa mencoba bahan lain seperti bambu atau daun pandan,” jelas Agung.***