BLORA, (beritaku.net) – Bupati Blora, Arief Rohman merasa kecewa dengan keputusan pemerintah pusat yang menetapkan daerahnya masuk kategori PPKM level 4.
Pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait adanya keterlambatan data yang terjadi di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.
“Jadi kita memang sudah berkoordinasi dengan kementerian kesehatan dan juga dinas kesehatan provinsi, bahwa kita di Blora ini ada delay data ya, yang mana antara data kabupaten, provinsi dengan pusat ini terjadi perbedaan,” ucap Arief saat ditemui di Pendopo Bupati Blora, Kamis (19/8/2021).
Arief mengaku telah diminta oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo agar perbedaan data yang terjadi untuk segera disamakan.
“Kemarin Pak Gubernur sudah memerintahkan kepada kita untuk mencocokkan dan mensinkronkan biar data ini sama, ini kan ada perubahan sistem,
Selain itu, Arief mengungkapkan pihaknya sudah melakukan protes ke kementerian terkait penetapan status tersebut.
“Jadi kami juga istilahnya sedikit komplain ke kementerian pusat, tolong sebelum menetapkan status ini, mestinya kita diajak ngobrol dulu karena efeknya kan masyarakat jadi resah dan sebagainya,” jelasnya.
Padahal kenyataannya kondisi yang ada di Blora sudah mengalami penurunan angka kematian, hingga angka positif kasus Covid-19.
“Sementara kondisi Blora ini sudah normal, mulai dari hunian rumah sakit, IGDnya juga sudah tidak ada, angka kematian juga sudah dibawah 5. Antara kenyataan lapangan dengan kesalahan data ini bisa disinkronkan,” terangnya.