BERITAKU.NET – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sumber Alam Agung Abadi yang berada di Desa Plantungan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah memberikan uang santunan sebanyak Rp 200 juta per bulan bagi anak yatim piatu se-kabupaten.
Kegiatan menyantuni anak yatim piatu tersebut telah dilakukan sekitar dua tahun belakangan ini.
“Untuk santunan sudah sejak lama sekitar dua atau tiga tahun, awalnya enggak sebanyak ini, hanya ratusan penerimanya,” ucap Fajar selaku perangkat desa Plantungan saat ditemui awak media di SDN 1 Tambakromo, Kecamatan Cepu, Kamis (13/2/2025).
Fajar menjelaskan awalnya uang santunan kepada anak yatim piatu diberikan tanpa memandang jenjang sekolah.
Namun, sekitar enam bulan belakangan ini, uang santunan tersebut diberikan khusus kepada siswa-siswi sekolah dasar yang yatim piatu se-kabupaten Blora.
Berdasarkan data yang diterimanya, saat ini jumlah anak yatim piatu yang berada di jenjang sekolah dasar sekitar dua ribu penerima manfaat.
“Per bulan Rp 100 ribu per anak, total satu bulan sekitar Rp 190-an juta lebih, hampir Rp 200 juta. mungkin kedepannya bisa bertambah lagi dengan adanya data-data yang masuk bisa bertambah lagi,” terang dia.
Bumdes sumber alam agung abadi yang berada di Desa Plantungan diketahui memiliki usaha bisnis di bidang pengelolaan sumur limbah bor artesis.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Tambakromo Cepu, Sintong Joko Kusworo mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Bumdes Plantungan.
Sintong menjelaskan terdapat 18 siswanya yang yatim piatu. Sedangkan penerima manfaat se-kecamatan Cepu sebanyak 238 siswa-siswi yatim piatu.
“Dengan adanya ini saya yakin dan percaya semangat anak-anak khususnya yang menerima itu akan meningkat karena kondisi hari ini apapun juga semua dihitung berdasarkan keuangan, dan ini ada secercah harapan untuk anak-anak agar bisa menikmati sehingga dia tidak akan memberatkan,” terang dia.
Sintong berharap perusahaan-perusahaan lain yang berada di kabupaten Blora, dapat mencontoh upaya yang dilakukan oleh bumdes Plantungan.
“Sehingga bahasa CSR (corporate social responsibility) yang ada di wilayah Blora untuk bisa meniru seperti ini, karena kalau ini bisa ditularkan se-kabupaten Blora alangkah sejahteranya masyarakat di kabupaten Blora, dan anak-anak akan lebih cerdas dan semua guru juga akan semangat untuk mencerdaskan bangsa,” jelas dia.