BLORA, beritaku.net – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Blora meng kegiatan bertajuk ‘Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dan Peluncuaran Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024’ di Kabupaten Blora, pada Rabu (11/9/2024)
Dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dan Peluncuran IKP tersebut, Bawaslu Blora menghadirkan dua narasumber eksternal yaitu Ketua PWI Blora, Heri Purnomo dan dari Kasat Intelkam Polres Blora, Iptu Agus Wibowo, serta satu narasumber dari Internal Bawaslu Blora, Irfan Syaiful Masykur.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Blora, Andyka Fuad Ibrahim.
Dalam sambutannya, Andyka memaparkan pentingnya untuk selalu melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif dan peluncuran IKP 2024.
“Saya kira sangat penting kegiatan peluncuran IKP ini. Sehingga kita semua tau di mana titik kerawanan Pemilihan 2024 ini. Selanjutnya juga sebagai langkah mitigasi, agar upaya-upaya pencegahan yang dilakukan lebih efektif,” ungkap Andyka.
Pada sesi materi pertama disampaikan oleh Anggota Bawaslu Blora, Irfan Syaiful Masykur.
Dalam paparannya, Irfan menjelaskan IKP Kabupaten Blora masuk dalam kategori Rawan Sedang.
“Dari analisis kami dari beberapa indikator IKP, kerawanan pemilihan di Kabupaten Blora termasuk dalam kategori rawan sedang dengan skor rata-rata setiap tahapan adalah 10,69,” jelas Irfan.
Irfan, sapaan akrabnya, menambahkan, indeks kerawanan ini bertujuan untuk melakukan proyeksi dan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran pemilihan 2024 di Kabupaten Blora.
“IKP mempunyai beberapa tujuan diantaranya memetakan potensi kerawanan di Kabupaten Blora, kemudian melakukan proyeksi dan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran Pemilihan 2024 di Kabupaten Blora dan menjadi basis untuk program pencegahan dan pengawasan tahapan penyelenggaraan pemilihan 2024,” tambahnya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Blora, Iptu Agus Wibowo mengatakan, Polres Blora menyiapkan beberapa strategi dalam menangani konflik sosial terkait pemilihan 2024.
“Beberapa strategi polres Blora seperti melakukan penggalangan terhadap tokoh agama, tokoh pemuda, pejabat pemerintah dan tokoh lainnya. Kemudian melakukan penyuluhan dan pembinaan masyarakat baik individu maupun kelompok,” ungkap Agus.
Selanjutnya pada sesi terakhir, materi disampaikan oleh Ketua PWI Blora, Heri Purnomo.
Dalam paparannya ia menyampaikan media adalah penyedia informasi dan memiliki peran penting dalam penyelenggaraan Pemilihan 2024.
“Peran media dalam Pilkada sangat penting untuk menjamin transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Media harus menjalankan perannya secara profesional, independen, dan berimbang agar dapat memberikan informasi yang akurat dan mendorong partisipasi pemilih yang cerdas,” pungkas Heri.