Katowice, Polandia – Inovasi kebanggaan Regional Indonesia Timur, Inovasi Utilization of Sulfur Waste into Eco Sulfur Paving Blocks for Corporate Social Responsibility Activities at PT Pertamina EP dari Pertamina EP Cepu Field – Zona 11, mengantarkan perwakilan gugus CIP PC Prove Sulfur Paving, meraih penghargaan tertinggi yaitu Platinum Award dan The Best Foreign Innovation Award pada International Invention and Innovation Show INTARG®️ yang berlangsung 21-23 Mei 2024 di Katowice Polandia.
Platinum award yang diperoleh dari PC Prove Sulfur Paving ini merupakan pencapaian pertama kali keikutsertaan forum INTARG dari Pertamina dan meraih Award tertinggi dalam International Invention and Innovation Show INTARG®️ yaitu The Best Foreign Innovation.
Total terdapat empat team yang menjadi delegasi PT Pertamina Hulu Energi – Subholding Upstream dan berhasil mendapatkan penghargaan di ajang inovasi 17th International Invention and Innovation Show INTARG di Katowice, Poland ini.
Pencapaian Platinum Award dan The Best Foreign Innovation INTARG 2024 ini menjadi pelengkap pencapaian sebelumnya yaitu Platinum Medal di APQ Award 2023, dan Penghargaan Dharma Karya Kementerian ESDM tahun 2023.
“Kami sangat bangga dengan capaian dari kerja keras tim di Pertamina EP Cepu. Inovasi ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mengelola dampak operasi dan memperhatikan kinerja keberlanjutan dengan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan, termasuk bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi kami,” tutur Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin, berdasarkan keterangan tertulisnya, Kamis (30/5/2024).
Inovasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi biaya pengelolaan dampak samping operasi migas berbentuk sulfur dengan metode Eco Sulfur Paving Block.
Selama ini produk samping operasi migas berupa sulfur di CPP Gundih membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk ongkos pengangkutan.
PEP Cepu Field kemudian memanfaatkan produk sulfur tersebut sebagai campuran material pembuatan paving block pengganti pasir yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur, yang secara tidak langsung mengurangi volume sulfur yang diangkut sehingga mengurangi biaya pengangkutan.
Pada luasan 210 m², penghematan penggantian pasir menjadi sulfur sebesar Rp 4 juta (Rp20ribu / m²) dan menghilangkan biaya handling sulfur sebesar Rp 5,2 juta (Rp1,250 juta / ton).
Selain itu, dengan segera dimanfaatkannya sulfur ini maka dapat meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan di CPP Gundih dan sekitarnya.
Terdapat lima orang perwira Zona 11 Field Cepu yang menjadi delegasi dan tergabung dalam PC Prove Sulfur Paving yakni Ast Manager Production Field Cepu Ardi sebagai Fasilitator. Sr. Supervisor Production Field Cepu Adha Bayu Wijaya sebagai Ketua, Sr Operator Production Field Cepu Zainal Abidin, Naufal Baihaqi dan Joko Suprayitno sebagai anggota.
Anggota lainnya Sipil RAM Muslim Adi Wijaya, Sipil RAM Endah Tri, Environment HSSE Astika Titistiti berhalangan hadir karena keperluan operasional pekerjaan di lapangan. Tim didampingi oleh Manager O&QM Regional 4 Umbu Y Wahono dan Sr Manager DWI Regional 4 Bambang Purwanto.
INTARG 2024 diikuti oleh lebih dari 267 peserta dari 21 negara, diselenggarakan oleh Eurobusiness-Haller.
Pameran ini bertujuan untuk memamerkan kemampuan teknologi inovatif, menciptakan peluang bisnis internasional, dan mendorong transformasi industri.
Ardi menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian luar biasa ini. Dia tidak menyangka persiapan yang dilakukan selama sebulan terakhir berbuah manis.
“Semua berkat kerjasama semua team, dan arahan pendamping, serta bimbingan yang sangat ketat dari Team SHU yang mendukung secara penuh segala sesuatunya, mulai dari persiapan sejak di Tanah Air, hingga saat pelaksanaan selama di Polandia. Hasilnya, alhamdulillah, lagu Indonesia Raya berkumandang di Polandia disaksikan peserta lain dari berbagai Negara,” tuturnya.
INFORMASI UMUM
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).