BERITAKU.NET – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora, Mustopa memastikan pinjaman daerah Rp 215 Miliar untuk pembangunan infrastruktur tetap aman, meskipun ada efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Hal itu diungkapkan Mustopa saat ditemui wartawan di kantornya, pada Rabu (12/2/2025) lalu.
“Pinjaman Rp 215 Miliar tetap jalan,” kata dia.
Dirinya menjelaskan pinjaman daerah sebesar Rp 215 Miliar tetap bisa jalan karena disetujui sebelum adanya Instruksi Presiden (inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
“Alhamdulillah dengan kita menyetujui pinjaman, jadi ini tidak berpengaruh pada refocusing,” ujar dia.
Dengan adanya pinjaman daerah tersebut, dirinya yakin jalan rusak yang ada di Blora dapat diperbaiki.
“Jadi mudah-mudahan bisa jalan sesuai dengan harapan pemkab itu bisa membangun jalan di kabupaten Blora,” terang dia.
Meskipun demikian, sejauh ini belum dipastikan pihak yang bakal dipinjami utang sebanyak itu.
“Untuk pinjaman utang masih dicari, ini baru komunikasi dengan pihak-pihak terkait, setelah itu baru nanti ditentukan agar pembangunan segera jalan,” ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Blora telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 215 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan di seluruh wilayah kabupaten.
Dana ini akan digunakan untuk memperbaiki sekitar 28 titik jalan yang kondisinya saat ini dinilai kurang baik.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang melakukan rapat paripurna juga menyetujui utang sebanyak itu untuk menggenjot perbaikan infrastruktur jalan yang rusak.
Ketua DPRD Blora, Mustopa mengatakan utang Rp 215 Miliar memang digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten.
“Ya itu jalan yang sudah di SK kan bupati dan itu menjadi kewenangan dari pemerintah daerah,” ucap Mustopa usai rapat paripurna di Gedung DPRD Blora, Jawa Tengah, Sabtu (30/11/2024).
“Nilai tersebut sudah dibagi rata di masing-masing kecamatan sehingga nanti pembangunan jalan tahun 2025 akan mengalami kenaikan signifikan dan InsyaAllah jalan-jalan jelek di kabupaten Blora akan terselesaikan,” terang dia.
Kemudian, dirinya mengakui butuh waktu untuk sekitar 2 sampai 3 tahun ke depan untuk bisa melunasi utang ratusan miliat tersebut.
Utang sebanyak Rp 215 Miliar itu diperlukan sebagai bagian dari permintaan masyarakat yang menginginkan kondisi jalan bagus tanpa lubang.
“Hasil dari sebelum pilkada kaitannya dengan jalan jelek yang didengang-dengungkan, insyaallah tahun 2025 akan terselesaikan semua dengan skema pinjaman daerah,” kata dia.